Tren Mobil Listrik di Indonesia Merek, Pajak, dan Perawatannya

Tren Mobil Listrik di Indonesia: Merek, Pajak, dan Perawatannya

Mobil listrik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, tren mobil listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan penghematan energi, kendaraan berbasis listrik kini mulai mendapat tempat di hati konsumen. Pemerintah pun turut mendorong adopsi mobil listrik melalui berbagai insentif, seperti pengurangan pajak dan kemudahan kepemilikan. Tak heran jika jalanan kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya mulai dihiasi kendaraan tanpa suara ini.

Merek Mobil Listrik di Indonesia

Indonesia kini menjadi pasar yang menarik bagi produsen mobil listrik global dan lokal. Beberapa merek mobil listrik yang sudah hadir secara resmi di Tanah Air beserta model-model unggulannya antara lain:

  • Mini – Hadir dengan desain ikonik dan compact, cocok untuk penggunaan di dalam kota. Model yang tersedia adalah Mini Electric (Mini Cooper SE).

Mini Electric
Mini Electric
  • BMW – Menawarkan lini kendaraan listrik premium seperti BMW iX, BMW i4, dan BMW i7, dengan desain mewah dan performa tinggi.

BMW iX
BMW iX
BMW i7
BMW i7
  • Hyundai – Populer di pasar Indonesia dengan dua model utama: Hyundai Ioniq 5 (futuristik dan lapang), Ioniq 6 sedan listrik dengan desain aerodinamis dan fitur canggih, dan Hyundai Kona Electric (praktis dan ringkas).

Hyundai Ioniq 6
Hyundai Ioniq 6
  • BYD – Produsen asal Tiongkok ini menghadirkan model seperti BYD Dolphin, BYD Atto 3, dan BYD Seal, dengan desain modern dan teknologi canggih.

  • Wuling – Salah satu merek yang paling agresif di pasar EV Tanah Air. Model-modelnya antara lain:

    • Wuling Air ev – Mobil listrik mungil dan efisien untuk penggunaan dalam kota.

    • Wuling BinguoEV – Mobil retro-modern dengan kabin lega dan tampilan unik.

    • Wuling Cloud EV – Model terbaru yang hadir dengan desain elegan, fitur lebih lengkap, dan jarak tempuh lebih jauh, cocok untuk perjalanan luar kota.

  • DFSK – Menawarkan DFSK Seres E1 dan DFSK Glory E3, keduanya menyasar pasar urban dan SUV listrik.

  • Neta – Pendatang baru dari Tiongkok dengan model Neta V, SUV kompak listrik yang menyasar segmen entry-level.

  • MG (Morris Garage) – Tampil dengan MG 4 EV (hatchback sporty) dan MG ZS EV (SUV listrik serbaguna).

  • Seres – Brand hasil kolaborasi teknologi yang menawarkan Seres E1 dan Seres 3, keduanya SUV listrik dengan fitur kompetitif.

  • Volkswagen (VW) – Mulai memasuki pasar Indonesia lewat Volkswagen ID.4, SUV listrik bertenaga yang telah sukses secara global.

Volkswagen ID.4
Volkswagen ID.4

  • KIA – Brand asal Korea Selatan ini semakin kuat di sektor mobil listrik dengan dua model andalan:

    • KIA EV6 – Crossover listrik bergaya futuristik dengan performa tinggi dan teknologi pengisian super cepat.

    • KIA Niro EV & Kia EV3 – SUV kompak dengan efisiensi tinggi, cocok untuk mobilitas harian dan ramah lingkungan.

KIA EV3
KIA EV3

Apa Kelemahan Mobil Listrik?

Meskipun menawarkan banyak keunggulan, mobil listrik tetap memiliki sejumlah kelemahan yang perlu dipertimbangkan, seperti:

  • Jarak tempuh terbatas: Beberapa model masih memiliki jangkauan baterai yang terbatas untuk perjalanan jauh.

  • Waktu pengisian lama: Pengisian baterai bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan isi bahan bakar kendaraan konvensional.

  • Ketersediaan stasiun pengisian: Infrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) masih terbatas di beberapa daerah.

  • Harga awal tinggi: Meskipun biaya operasional rendah, harga beli awal mobil listrik masih relatif mahal.

  • Nilai jual kembali (resale value): Belum sekuat mobil berbahan bakar bensin atau diesel.

Berapakah Pajak Mobil Listrik di Indonesia?

Pemerintah memberikan berbagai insentif untuk mendukung penggunaan mobil listrik. Salah satunya adalah pajak kendaraan bermotor (PKB) yang jauh lebih rendah dibandingkan mobil konvensional. Di beberapa daerah, PKB mobil listrik hanya dikenakan sebesar 10% dari nilai PKB mobil biasa, bahkan di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, mobil listrik dibebaskan dari pajak hingga waktu tertentu.

Selain itu, bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) untuk mobil listrik juga diturunkan atau dibebaskan, tergantung kebijakan masing-masing provinsi.

Apakah Mobil Listrik Perlu Diservis?

Ya, mobil listrik tetap perlu diservis secara berkala. Namun, servisnya cenderung lebih sederhana dan murah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau diesel. Karena mobil listrik tidak menggunakan mesin pembakaran internal, maka komponen seperti oli mesin, filter udara, dan busi tidak lagi dibutuhkan.

Servis mobil listrik biasanya meliputi:

  • Pemeriksaan sistem kelistrikan dan baterai

  • Pemeriksaan rem, ban, dan suspensi

  • Pembaruan software kendaraan jika diperlukan

  • Pemeriksaan sistem pendingin baterai

Perawatan Apa yang Dibutuhkan Mobil Listrik?

Perawatan mobil listrik lebih fokus pada:

  • Baterai: Menjaga suhu optimal baterai dan memastikan tidak overcharge.

  • Rem: Karena menggunakan sistem regenerative braking, kampas rem bisa lebih awet, tetapi tetap perlu dicek berkala.

  • Ban: Tekanan ban dan kondisi tapak harus diperhatikan karena bobot mobil listrik cenderung lebih berat.

  • Kebersihan sistem pendingin: Sistem pendingin baterai perlu dibersihkan dan dicek secara berkala.

Kesimpulan

Mobil listrik bukan lagi sekadar tren global, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia yang peduli lingkungan dan efisiensi. Dengan berbagai merek yang tersedia di pasar, insentif dari pemerintah, serta perawatan yang relatif sederhana, mobil listrik menawarkan solusi transportasi masa depan yang layak dipertimbangkan. Meski masih memiliki beberapa kekurangan, perkembangan teknologi dan infrastruktur di Indonesia diyakini akan terus mendukung pertumbuhan ekosistem mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan.

Tinggalkan Balasan